Indahnya senyum tak hanya di lengkungkan untuk seseorang yang kau sayangi,Tak luput terhadap dia yang kau benci
Ditinggal oleh seseorang yang kau sayangi,
Tak dapat menggapai yang kau inginkan,
Hilangnya sesuatu dari genggaman mu,
Bahkan di renggutnya seseorang dari pelukan mu adalah salah satu dari sekian juta alasan mengapa bibir mu tak lagi melengkungkan senyumnya.
Teriris memang jika kita dihadapkan dengan sesuatu yang tak kita inginkan
Namun ini jalan Tuhan.
Jalan untuk membuat kita menjadi pribadi yang lebih tegar
Tetap tersenyum dalam keadaan apapun
Bahkan ikhlas menerima semua yang ada..
Begitu sulit untuk mengikhlaskan sesuatu yang tak dapat kita relakan
Karena belajar untuk ikhlas tak akan pernah terhenti hingga maut di ujung tombak ..
Mengikhlaskan bukanlah perkara yang mudah
Bahkan terkadang mencoba untuk ikhlas akan membawa kita ke dalam rasa kemunafikan
Suatu saat, mulutmu kan berkata bahwa kau ikhlas dan rela ..
Tapi, apakah kau pernah menjamah hati mu ?
Hati kecilmu sedang meronta-ronta ketika itu !
Memang tak terlihat di mulut mu, namun tergambar di mata mu, tersirat jelas di wajah mu ..
Kau dan aku manusia,
Mahluk yang diciptakan tuhan dengan perasaannya ..
Kau dan aku merasakan..
Ketika kau tersungkur,
Tanpa kau sadari hati kecil ku merasakan perihnya luka mu..
Sadar atau pun tidak, aku pernah berada di posisi mu ..
Ikhlas dan senyum adalah dinamika yang saling berhubungan,
Ketika kau ikhlas, kau gambarkan dengan senyum mu..
Namun, tak jarang kedua dinamika tersebut saling bertentangan .
Bertentangan ketika kau berusaha untuk ikhlas,
Namun hati kecilmu tak merelakannya, ia meronta !
Dan bibir mu akan melengkungkan senyum dalam kemunafikan ..