
Memahamimu bagai menghitung seberapa besar butiran embun di pagi buta
Terhapus angan di tepis harapan
Memburamkan siluet mengasingkan rona jiwa
Mengubah yang indah menjadi guratan
Dan kini air sungai itu masih mengalir di pelupuk mata
Masih menunggu tepisan lembut jemari yang nyata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar