Senin, 14 Februari 2011

Beku Dan Membatu



Jangan tanya mengapa aku tak lagi menjerit
Jangan tanya mengapa wajah ini berubah secapat cahaya
Dan jangan tanya mengapa aku tak lagi menangis
Jangankan untuk menangis,
Membuat mata berkaca saja aku sudah tak sanggup
Terlebih untuk membasahinya dengan rintihan

Kenapa?
Mungkin karena perasaanku yang membeku
Bukan karena dia yang membuatnya beku
Hanya karena aku yang merubahnya menjadi batu
Karena takut, takut jika kembali tertebas bias
Madu dari ucapannya dan racun dari prilakunya

Kembali ku memilin pilu
Memunafikkan perasaan sendiri dari segala perkataanku
Sedikit kepalsuan tersirat berukir senyuman
Tuhan berikanlah aku kekuatan

Jumat, 04 Februari 2011

Adil?



Ketika keadilan bukanlah hanya milik Tuhan semata
Ketika aku bisa bersuara tanpa memilah kata
Ketika aku bisa berteriak tanpa ada yang perduli
Ketika air mata kering dan tak lagi membasahi kornea
Maka hancurlah aku dalam genggamanku sendiri

Ketika aku tak perduli dengan semua yang ku lihat
Ketika aku tak ingin mendengar semua suara yang merasuki telinga
Dan ketika aku muak dengan semu yang telah aku rasakan
Maka mati lah aku dalam perasaan yang tak pernah aku rasakan

Siapa yang perduli dengan apa yang aku rasakan?
Siapa yang iba dengan kepedihan yang tak pernah aku tunjukkan?

Mereka tak sedikit pun memandangku
Mereka mencaciku dengan hina disaat aku butuh kebijakan mereka dalam memahami ku
Lontarkan semua perkataan itu dengan jelas di depan telingaku
Menusuk hingga kedalam raga
Panutanku, justu mereka yang membuatku mebalikkan fakta dalam kehidupan dengan menentang apa yang tak ku kehendaki

Aku hanya rindu pelukan seorang ibu
Aku hanya rindu nasihat seorang bapak
Aku hanya rindu kasih sayang mereka yang selama ini tak pernah aku kecap sedikitpun

Ketika keadilan itu bukan hanya milik Tuhan semata
Apakah aku bisa merasakannya?

Kamis, 03 Februari 2011

Pembohong



Pernahkah kamu sebagai manusia menyentuh apa yang dirasakan sebagaimana mestinya menyayangi seseorang?
Pernahkah kamu belajar untuk mengerti dan menghargai perasaan seseorang melalui perkataanmu?

Kenyataannya kebohongan itu lebih MANIS dari pada sebuah rayuan
Kenyataannya kebohongan itu lebih TAJAM dari pada sebilah pisau
Kenyataannya kebohongan itu lebih INDAH dari pada sebuah pernyataan

Dan FAKTANYA KEBOHONGAN ADALAH ALASAN UTAMA DARI KETERLANJURAN

Dengan mudah berkata "nasi sudah menjadi bubur"
Meninggalkan koyakan luka yang mendalam

Dengan mudah bersumpah
Dan menyakiti seseorang yang tidak pernah menyakitimu sebelumnya

Dengan mudah berjanji
Dan meninggalkan harapan kepada seseorang yang menyimpan impian dalam hidupnya
Memberikan kepalsuan dalam kenangannya
Memberinya racun yang suatu ketika akan membunuhnya perlahan
Menjadikannya bangkai di hadapan dirinya sendiri

Tidak tahu atau memang sengaja membuatnya seperti bangkai?
Bangkai yang sudah terlanjur menjadi bangkai

Dengan atau tanpa sengaja menghentakkan jiwanya hingga mati
Membuat dia menjadi seseorang wanita yang terpaksa mematikan perasaannya
Membuat dia menjadi wanita yang membunuh semua impiannya
Membuat dia menjadi seseorang wanita yang ingin menghentikan nafasnya dalam perkataanmu

Membuat wanita itu adalah aku!
Yang terlanjur menganggapmu sebuah impian
Yang akhirnya membangunkan ku dengan kebohongan