
Benakku hanya sanggup untuk menjelajah kembali ke belakang dan belum mampu membayangkan yang akan datang
Sumpah serapah, ingkar janji, ketidak jujuran dan kekecewaan mewarnai bulan ini
Haru birupun tak berguna
Puaskah? Mencabik, merobek, dan menghancurkan apa yang telah ku harapkan selama ini?
Kembali aku harus menata semua yang telah kutata karena kau!
Dahulu masih ada air mata yang mampu mengobati luka
Namun kini, hal itu tiada guna
Yang tersisa hanyalah hampa! Mati rasa!
Kepada siapa aku harus meletakannya?
Kepada siapa aku harus memulai dan mengakhirinbya?
Aku hanya takut, takut jika semua itu kembali terulang
Entah ini salah siapa
Tapi sungguh ini teramat menyakitkan
Mencintai seseorang yang tidak mencintaiku
Menanti janji yang tak akan pernah ditepatinya
Meyakinkan diriku akan harapan kosongnya
Setia menunggunya padahal ia tidak sama sekali memandangku
Dihadapkan dengan dia yang selalu membohongiku dengan sejuta kata manis dari bibirnya
Mengingat seseorang yang mencoba melupakan keberadaanku
Di mana letak kesalahanku?
Menyentuh hidupnya saja aku belum pernah
Tapi mengapa dia sudah berani mematikan perasaanku?
Membuat semua menjadi kelabu
Sayangnya, aku hanya diam dan tak akan berontak
Untuk apa aku menyalahi dia?
Mungkin ini masalah keadaan
Keadaan yang tidak akan pernah berbalik membaik
Sudahlah, aku lelah dengan keadaan yang seperti ini
Aku muak dengan kondisi ini
Kondisi yang selalu membuatku terinjak
Lebih baik mati rasa dan tidak merasakan apa-apa lagi!