
Aku yakin, bukan aku yang kau pinta dari Tuhan
Aku tau, aku tidak akan pernah memberi satu arti dalam hidupmu
Tapi mengapa jiwa ini begitu kelu?
Dipenjarakan sesuatu yang hanya akan tertuju padamu
Tertatih mencari sesuatu yang takkan pernah ku dapatkan
Bahkan tetap diam saat kau pergi menjauh
Hey di mana akal sehatku saat semuanya dapat berfikir dengan logika?
Apa lagi yang dapat aku rasakan setelah dia mematikan seluruh saraf perasaku?
Mati rasa kah? Mungkin setelah ini aku kehilangan kewarasanku!
Gila!
Siapa yang gila? Aku atau dia?
Aku hanya ingin mencoba menetapkan hatiku pada satu tumpuan
Namun ketika tumpuan itu rapuh aku bersiap untuk menopangnya
Ternyata dia hanyut terbawa gelombang menuju palung
Haruskah ku tangkap atau ku biarkan saja dia hanyut?
Entahlah, seonggok tumpuan mebuat hatiku bergejolak menandingi buih di lautan
Hah! Sekencang apapun aku meneriakkan namamu
Tak akan pernah kau memperhatikanku
Ya! Jangankan untuk perduli padaku, melirik saja kau pun enggan
Selama apapun aku menunggu dan diam di tempat ini
Kau pun tidak akan pernah berbalik dan menemui ku lagi
Kau? Siapa? Orang yang pernah hadir dalam hidupku ataukah orang yang tidak pernah terbesit untuk nyata dalam hariku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar