Ada kalanya kita akan merasa bahagia jika semuanya bisa dilakukan sendiri
Merasa paling mandiri,
Merasa bisa diandalkan jika suatu waktu terjadi sesuatu
Tidak merepotkan pihak lain pastinya
Namun, sering kali pada momen-momen tertentu di saat semua orang saling bergantung satu sama lain
Entah itu bersama keluarga, sahabat, saudara, ataupun pasangan
Seketika membuat diri ini berkaca
Apakah aku begitu kesepian?
Seperti apa rasanya kehangatan? Ditemani? Diperhatikan?
Pada suatu ketika aku terduduk di sudut kedai kopi, menghadap ke luar jendela
Melihat.. mendengar..
Setiap orang dengan orang lainnya berbicara tentang berbagai hal
Tentang konyolnya tingkah seseorang,
Tentang kesialan yang dia alami hari ini,
Tentang bahagianya sebuah pencapaian,
Hingga tentang hal-hal sepele sekedar untuk menyambung dan menghidupkan kembali percakapan
Mengapa hanya dengan mendengar hal-hal itu aku merasa dikucilkan?
Mereka tidak menodongkan telunjuk ke arahku, tidak pula memandangku sinis, tidak membicarakan apapun tentang penampilan kusutku..
Bahkan sadar akan keberadaan diriku pun sepertinya tidak.
Yang pasti di saat-saat seperti inilah aku merasa sendiri
Ketika semua antusias bercengkerama
Aku hanya terdiam menatap ke luar jendela, mendengarkan musik sambil meminum kopi yang ku pesan tadi.
Tanpa teman, tanpa pasangan
Hanya nenikmati kesendirian...
[Kesepian]
Sabtu, 24 Oktober 2020
Tentang Kesendirian
Kamis, 27 Agustus 2020
Belum Pulih
Banyak hati yang patah, tak mungkin rekat kembali
Banyak harap yang retak, hancur berkeping-keping
Banyak harap yang retak, hancur berkeping-keping
Tidak butuh waktu lama untuk membuka mata
Sepersekian detik bagi mereka
Tapi bagiku gelap itu lebih indah
Luput dari tamak akan cahaya
Aku masih menunggu di jalan itu
Menatapi tiap detik musim yang bergulir
Tanpa sadar semua telah berubah
Semua berlalu
Namun aku masih sama
Terpatung, tidak bergerak ketika semua membaik setelah luka
Sabtu, 08 Agustus 2020
Do'a
Belum pernah aku berdo'a begitu khusyuk
Menyebut namamu di setiap sujud
Bahkan hingga di sepertiga malam
Belum pernah aku begitu pasrah
Jika memang takdirku
Maka dekatkanlah
Jika bukan takdirku
Maka jauhkanlah
Belum pernah aku berdo'a dan menyebut satu nama
Hingga aku begitu lantang menyebut namamu dalam hening dan pejamnya do'aku
Lancangkah itu?
Aku harap tidak
Karna aku hanya mampu memintamu kepada sang Pencipta.
Menyebut namamu di setiap sujud
Bahkan hingga di sepertiga malam
Belum pernah aku begitu pasrah
Jika memang takdirku
Maka dekatkanlah
Jika bukan takdirku
Maka jauhkanlah
Belum pernah aku berdo'a dan menyebut satu nama
Hingga aku begitu lantang menyebut namamu dalam hening dan pejamnya do'aku
Lancangkah itu?
Aku harap tidak
Karna aku hanya mampu memintamu kepada sang Pencipta.
Langganan:
Komentar (Atom)