Banyak harap yang retak, hancur berkeping-keping
Tidak butuh waktu lama untuk membuka mata
Sepersekian detik bagi mereka
Tapi bagiku gelap itu lebih indah
Luput dari tamak akan cahaya
Aku masih menunggu di jalan itu
Menatapi tiap detik musim yang bergulir
Tanpa sadar semua telah berubah
Semua berlalu
Namun aku masih sama
Terpatung, tidak bergerak ketika semua membaik setelah luka