Selasa, 24 April 2012

Saya Lelah

Ketika saya belum melihat batasnya
Semangat itu tetap ada
Saya percaya, Saya bisa
Yakin kalau semua akan berlalu dengan semestinya
Pesimisme lemparlah jauh-jauh
Optimisme menyelimuti setiap ruang yang ada
Tak ada yang tak mungkin
Karena saya yakin

Tapi sekarang saya telah melihat batasnya
Saya sudah melihat batasnya
Saya hampir menggapai penghujungnya
Ternyata
Saya lelah
Bukan menyerah
Hanya ingin menutup mata
Hanya ingin mencairkan peluh yang membeku menjadi tetes-tetes air mata

Sekedar lelah
Bukan menyerah
Hanya sedikit jengah
Atau mungkin hilang arah
Entahlah
Saya lelah...

Sabtu, 21 April 2012

Lelucon Besar

Hebatnya
Hidup ini seperti sebuah lelucon besar


Saya seperti sedang berada di atas panggung drama. Bertopeng. Berekting. Berlagak bak aktor utama. Aktor handal yang sedang berperan dalam sekenarionya. 


Semuanya
Sempurna seperti sebuah lelucon di atas pentas


Mempermalukan atau dipermalukan
Menjatuhkan atau dijatuhkan
Menyakiti atau disakiti
Hanya untuk sebuah permainan busuk
Hanya untuk membuat orang lain tertawa


Sayangnya
Hidupku seperti sebuah lelucon besar


Hidup hanya sebagai lelucon untuk diri sendiri bahkan orang lain
Terlampau sering untuk ditertawakan
Terlampau sering untuk dikasihani
Setiap saat hanya bisa berkamuflase terhadap diri sendiri


Hidup seperti lelucon besar
Hebatnya...

Kamis, 19 April 2012

Ironi

Salah saya apa?
Kenapa semua ini terasa begitu sulit?

Salah saya di mana?
Kenapa semuanya membuat saya berada dalam posisi yang begitu menghimpit
Menyesakkan!

Apa yang harus saya perbuat?
Saya hanya mencoba menjadi apa yang saya mau dan apa yang bisa saya lakukan. Saya terus mengalah, tapi malah membuat saya kalah. Saya terus bersabar, tapi sampai kapan saya harus sabar?

Saya lelah. Lelah karena terus menerus menjadi sosok yang mencoba tabah. Tidak selamanya saya bisa melengkungkan senyum di wajah saya. Seakan tidak ada yang terjadi, seakan saya baik-baik saja

Saya lelah harus menjadi orang di antara orang lain. Saya lelah melihat kalian bahagia sementara saya menjerit. Untuk kesekian kalinya saya, LELAH