Kamis, 25 Agustus 2011

Nirwana



Belum pernah aku merasa lebih pasrah seperti ini, Nirwana
Pasrah ketika seseorang menarikku melesat ke pangkuanmu

Belum pernah aku merasa lebih bahagia dari ini, Nirwana
Bahagia ketika jiwa itu mengajakku terbang menjelajahi khayalmu

Sekali lagi aku belum pernah merasa sesakit ini, Nirwana
Sakit ketika dia hempaskan aku ke suatu lubang tak bertepi, menukik jauh dari jangkauanmu

Sepertinya aku diciptakan memang untuk melihat keindahannya bukan memilikinya
Sepertinya aku diutus hanya untuk memekikkan sejuta perasaan yang sebenarnya aku sendiri tak kuasa mencicipinya

Nirwana, aku lihat dia terbang lagi untuk kesekian kali
Namun dengan pasangan yang berbeda-beda
Hey, dia bahagia di pelukanmu Nirwana!

Kau tidak adil Nirwana!
Membiarkan aku meronta di lubang ini
Sedangkan kau ijinkan hawa lain menikmati keindahanmu dengannya

Nirwana, aku lihat dia terbang lagi dengan jiwa yang lain
Sepertinya kali ini dia sungguh terbuai dengan keindahanmu

Dia ingin pergi ke mana Nirwana?
Sepertinya dia menukik turun menghampiriku
Apa ia ingin mengeluarkan aku dari hampanya lubang ini?
Atau dia...

Bhuukkkkk!
Sepertinya dia jatuh Nirwana, tepat di sisiku
Bahkan dia tak bergeming!
Kali ini kau adil Nirwana
Kita impas!

Rabu, 03 Agustus 2011

Aku? Kau? Siapa?



Aku sadar, aku bukan siapa siapa
Aku yakin, bukan aku yang kau pinta dari Tuhan
Aku tau, aku tidak akan pernah memberi satu arti dalam hidupmu

Tapi mengapa jiwa ini begitu kelu?
Dipenjarakan sesuatu yang hanya akan tertuju padamu
Tertatih mencari sesuatu yang takkan pernah ku dapatkan
Bahkan tetap diam saat kau pergi menjauh

Hey di mana akal sehatku saat semuanya dapat berfikir dengan logika?
Apa lagi yang dapat aku rasakan setelah dia mematikan seluruh saraf perasaku?
Mati rasa kah? Mungkin setelah ini aku kehilangan kewarasanku!
Gila!
Siapa yang gila? Aku atau dia?

Aku hanya ingin mencoba menetapkan hatiku pada satu tumpuan
Namun ketika tumpuan itu rapuh aku bersiap untuk menopangnya
Ternyata dia hanyut terbawa gelombang menuju palung
Haruskah ku tangkap atau ku biarkan saja dia hanyut?
Entahlah, seonggok tumpuan mebuat hatiku bergejolak menandingi buih di lautan

Hah! Sekencang apapun aku meneriakkan namamu
Tak akan pernah kau memperhatikanku
Ya! Jangankan untuk perduli padaku, melirik saja kau pun enggan

Selama apapun aku menunggu dan diam di tempat ini
Kau pun tidak akan pernah berbalik dan menemui ku lagi

Kau? Siapa? Orang yang pernah hadir dalam hidupku ataukah orang yang tidak pernah terbesit untuk nyata dalam hariku?