Wajah senja berwarna jingga
Tak mungkin ia biru
Sakit pilu luka menganga
Kembali merindu hanya sebatas aku
Dia berbahagia dengan wanitanya
Ingin segenap ku hancurkan porak poranda
Namun aku masih membalut luka
Belum kering sepenuhnya
Atas apa yang terjadi kemarin
Bukan maksud mencari, benar saja Tuhan ciptakan dia
Maaf saja, aku suka, aku cinta, tapi luka ini menganga
Ah ingin kusudahi saja
Tapi belum bisa
Aku masih terjebak dalam satu masa
Yang mungkin saja tidak mungkin
Maaf saja
Jika aku mendoakan kamu yg tidak-tidak
Maaf saja
Karena aku masih punya rasa yang aku pelihara
Sabtu, 26 September 2015
Rabu, 23 September 2015
Sakit
Doakan saja dia bahagia dengan wanitanya
Kamu tak perlu menjadi penghancur diantara mereka
Menjauhlah
Perlahan
Setidaknya hal itu akan membuka sedikit ruang di hatimu
Bersabarlah
Relakanlah
Lepaskanlah
Walaupun sulit
Sakit.....
Begitulah mencintai, tanpa dicintai
Kamu tak perlu menjadi penghancur diantara mereka
Menjauhlah
Perlahan
Setidaknya hal itu akan membuka sedikit ruang di hatimu
Bersabarlah
Relakanlah
Lepaskanlah
Walaupun sulit
Sakit.....
Begitulah mencintai, tanpa dicintai
Selasa, 22 September 2015
Satu dalam Doa
Tuan mana yang memiliki rasa terpenjara
Semua bungkam namun bergetar ingin terucapkan
Mata hati bicara lirih
Aku ingin dia katanya
Satu-persatu cinta menyeruak
Tak terbendung sayang semua meluap sejadi-jadinya
Wajah malu tertutup rindu
Aku ingin kamu kataku
Apa yang salah dari rasa, jika saja tulus adanya
Apa yang salah dari aku, jika aku yang datang terlambat dan dia ada dari awal
Maaf jika aku meminta pilihan, bahwa sejatinya aku ingin kamu
Tapi jika saja kamu mampu memilih
Aku pun takut
Jika bukan dia yang tersingkir
Maka aku diam sediam tanpa suara
Aku mau kamu, hanya bisa menjerit sekerasnya dalam bisu
Maaf jika aku datang
Bukan memintamu untuk mendua
Tapi aku mau kamu, itu kataku
Aku ingin kita menjadi satu dalam doa
Tanpa dia
Itu saja
Semua bungkam namun bergetar ingin terucapkan
Mata hati bicara lirih
Aku ingin dia katanya
Satu-persatu cinta menyeruak
Tak terbendung sayang semua meluap sejadi-jadinya
Wajah malu tertutup rindu
Aku ingin kamu kataku
Apa yang salah dari rasa, jika saja tulus adanya
Apa yang salah dari aku, jika aku yang datang terlambat dan dia ada dari awal
Maaf jika aku meminta pilihan, bahwa sejatinya aku ingin kamu
Tapi jika saja kamu mampu memilih
Aku pun takut
Jika bukan dia yang tersingkir
Maka aku diam sediam tanpa suara
Aku mau kamu, hanya bisa menjerit sekerasnya dalam bisu
Maaf jika aku datang
Bukan memintamu untuk mendua
Tapi aku mau kamu, itu kataku
Aku ingin kita menjadi satu dalam doa
Tanpa dia
Itu saja
Senin, 21 September 2015
Maaf Tuhan, tapi Semua Ini Aku yang Rasa
Belum habis kata ketika aku bicara bahwa aku suka
Tapi nyatanya dia punya wanita
Aku kelu
Bisu
Bukan maksud mencintai seseorang yang memiliki kekasih
Tapi aku bisa apa?
Cinta dia itu miliknya, cinta aku tertuju padanya
Mudah jika saja dia sendiri
Sulit ternyata dia tidak.
Maaf aku cemburu, Maaf aku tak suka
Aku memilikimu dalam duniaku
Ketika kamu bersamaku, aku percaya cinta ada yang atur
Jika Tuhan mau kamu denganku dia bisa apa?
Tapi jika Tuhan mau kamu dengannya? Yaaa, mungin aku bisa gila
Maaf Tuhan, tapi cinta ini aku yang rasa
Minggu, 20 September 2015
Aku Tau Kamu Tau tapi Kamu Diam
Semula aku tak berharap lebih dari pada ini
Tak apa jika kita sebatas teman
Tak apa jika hanya aku yang menyimpan rasa
Namun semakin lama aku muak
Sakit, bukan sedikit tapi banyak
Bukan maksud memendam rasa
Tapi jika aku bicara apakah semua berbeda?
Jika aku bicara apakah yang aku mau menjadi nyata?
Jika aku memutuskan untuk pergi, luka mana lagi yang harus aku tutupi
Jika aku memutuskan untuk tetap diam, luka mana lagi yang harus hadapi
Aku tau kamu tau tanpa aku bilang aku cinta kamu
Aku tau kamu tau apa yang aku mau
Aku tau kamu tau apa yang aku rasakan
Jangan bohong, kamu pasti tau
Aku yakin itu
Tanpa aku bicara pun kamu seharusnya tau
Tapi kamu hanya pura-pura agar semuanya terlihat lebih mudah
Agar kamu bisa tetap bersama dia
Dan aku hanya menjadi tempat berteduh dikala badai
Hanya menjadi bayangan yang hilang bersama siang
Hanya menjadi aku yang entah apa artinya itu
Aku tau kamu tau tapi kamu diam
Karena aku hanya....
Hanya entah apa itu namanya
Tak apa jika kita sebatas teman
Tak apa jika hanya aku yang menyimpan rasa
Namun semakin lama aku muak
Sakit, bukan sedikit tapi banyak
Bukan maksud memendam rasa
Tapi jika aku bicara apakah semua berbeda?
Jika aku bicara apakah yang aku mau menjadi nyata?
Jika aku memutuskan untuk pergi, luka mana lagi yang harus aku tutupi
Jika aku memutuskan untuk tetap diam, luka mana lagi yang harus hadapi
Aku tau kamu tau tanpa aku bilang aku cinta kamu
Aku tau kamu tau apa yang aku mau
Aku tau kamu tau apa yang aku rasakan
Jangan bohong, kamu pasti tau
Aku yakin itu
Tanpa aku bicara pun kamu seharusnya tau
Tapi kamu hanya pura-pura agar semuanya terlihat lebih mudah
Agar kamu bisa tetap bersama dia
Dan aku hanya menjadi tempat berteduh dikala badai
Hanya menjadi bayangan yang hilang bersama siang
Hanya menjadi aku yang entah apa artinya itu
Aku tau kamu tau tapi kamu diam
Karena aku hanya....
Hanya entah apa itu namanya
Sabtu, 19 September 2015
Rumit
Waktu yang sederhana, menunggu yang rumit
Cinta itu sederhana, mengungkapkannya yang rumit
Kamu yang sederhana, aku yang diperumit
Bicara memang sederhana, kejujuran yang rumit.
Aku takut, jika terungkap semakin rumit.
Cinta itu sederhana, mengungkapkannya yang rumit
Kamu yang sederhana, aku yang diperumit
Bicara memang sederhana, kejujuran yang rumit.
Aku takut, jika terungkap semakin rumit.
Jumat, 18 September 2015
Bandung Diantaranya
Entah apa yang membuat aku jatuh kepadanya
Mampu membuat beberapa kata tak berupa
Hanya saja, kota ini ada diantaranya
Membuat cinta tak dapat bicara
Mampu membuat beberapa kata tak berupa
Hanya saja, kota ini ada diantaranya
Membuat cinta tak dapat bicara
Langganan:
Komentar (Atom)