Jumat, 28 Januari 2011

Beda Dimensi



Dimensi kita berbeda
Itu yang membuat cerita kita tiada

Bayang itu masih menghalangi kornea ku
Menguasai sudut pandang yang selalu tertuju kepadanya

Dia yang bisa memetakan warna
Namun setelah itu dia yang memburamkan karyanya
Dia yang membuatku bahagia
Namun setelah itu dia yang membuatku terluka

A apa yang ada di dalam fikiranmu?
J jika saja aku yang berada di dalamnya
Namun apakah benar adanya?

Hingga bumi ini membalikkan rotasinya
Mungkin saat itulah aku akan berhenti merasakan
Merasakan indah perihnya menggenggam mu dalam khayal ku

Sabtu, 22 Januari 2011

Cerita



Dan ketika aku menatap seseorang yang berdiri tegak tak jauh dari langkahku
Seperti ingin lenyap dari hadapannya
Merasuk kedalam jiwanya dan membuatnya tak hanya ada di depan mata
Namun ada di dalam cerita
Cerita yang bahagia tentunya

Mungkin kita tak akan merasakan bagaimana indahnya di cintai
Sebelum kita merasakan bagaimana sakitnya dilukai

Dia yang hadir ketika itu
Dia yang membuatku nyaman didekatnya
Dan dia yang membuat ku bangkit dalam sakit
Namun kini dia, dia yang membuatku sakit ketika aku telah bangkit

Dia dengan masa lalunya dan aku yang berada di antaranya
Aku dengan cerita ku dan rasa egoisku
Bercampur menjadi satu dalam tetes demi tetes air yang mengalir begitu saja
Kering saat ini, karena sejenak mematikan rasa
Dan akan kembali membasahi kornea dalam luka

Berjuta tanya yang merasuki benak
Yang sebaliknya ingin ku pertanyakan kepada diri sendiri
Apakah dia ada?
Nyatakah dia untuk aku yang maya?
Dan samakah dia seperti aku yang mencintainya?

Rabu, 12 Januari 2011

Hanya Guratan



Mengerti? entah!
Memahamimu bagai menghitung seberapa besar butiran embun di pagi buta
Terhapus angan di tepis harapan
Memburamkan siluet mengasingkan rona jiwa
Mengubah yang indah menjadi guratan
Dan kini air sungai itu masih mengalir di pelupuk mata
Masih menunggu tepisan lembut jemari yang nyata

Selasa, 11 Januari 2011

Detik terakhir 11 Januari



Merah itu membuat aku terpenjara sepi
Gundahnya tak lagi mengiang
Tawanya lenyap di telan angan
Ingin ku dekap hingga ia tak lenyap
Hanya saja daya ku tak sanggup menggenggam rapuh
Menopang sisa-sisa tabah
Menyeka air mata yang kini bertetes darah
Rajut luka yang tak kunjung mengering

Dia nyata, ada di pelupuk mata
Menggenggam jiwaku yang siap di koyaknya
Menghentikan denyutku hingga tak berdaya

Rotasi bumi seakan enggan berputar
Enggan mengantarku pada setitik rona bahagia
Layakkah aku menuntut adil?
Salahkah aku mengungkap yang ada?
Dan dosakah aku mencintainya?

Senin, 03 Januari 2011

Mencintai Itu........



Ingin rasanya mengelak dari kenyataan
Yang faktanya belum tentu terwujudkan

Mengayuh hati melatih tabah
Tegarkan diri tuk yakinkan jiwa

Kembali lagi aku di buai harapan
Memeluk rindu, terhempas senyuman
Tertatih tuk menepis berjuta angan
Sungguh ini sangat memilukan

Kau pinta aku untuk tetap menunggu
Lalu ku jawab Ya
Kau pinta aku untuk saling berjanji
Lalu ku jawab Tentu

Mulai saat ini aku hidup di rajai waktu
Menghitung hari yang telah berlalu
Hingga batin berlapis debu
Setelah letih aku menunggu
Ternyata yang ku dapat hanyalah pilu

Jika itu pada akhirnya, jangan buat aku merasakan hal yang sama
Jika kau ingin bermain dengan harapanmu, siksa aku lebih dari ini
Jika kau hanya ingin menyakitiku, buat aku membencimu lebih dalam lagi
Jika kau tak sengaja mempermainkan ku, bunuh aku!
Bunuh aku, agar aku tak lagi mencintaimu!

Bagi ku, mencintai itu menyakitkan
Menyakitkan bila hanya menjadi sebuah harapan

Minggu, 02 Januari 2011

Ketika Kau Melahirkanku



Mama
Apakah kau ingat saat aku kau lahirkan?
Kau menangis pilu karena aku bukanlah bayi laki-laki yang tidak sama sekali kau inginkan
Namun kau bahagia karena aku adalah bayi perempuan yang sangat kau nantikan

Mama
Apakah kau ingat saat kau melahirkan aku?
Kau berharap aku adalah anak laki-laki
Padahal kau sangat menginginkan seorang anak perempuan..

Ditengah perjuangan mu, kau tetap berharap aku adalah bayi perempuan mu
Namun jika aku adalah seorang bayi perempuan
Maka itu tandanya kau harus merelakan aku

Dan ketika kau melihat aku adalah bayi perempuanmu
Kau bingung untuk bersyukur ataukah marah kepada Tuhan yg memberikan ku kepadamu

Dan sekarang aku adalah gadis perempuan mu maa,
Dengan segala yang terjadi saat ini aku tetap menjadi anak perempuanmu ...

Jangan pernah sesali aku karena aku bukanlah anak laki-laki
Tapi bahagialah karena aku lahir sesuai dengan keinginanmu menjadi anak perempuan walau akhirnya jauh dari dekapanmu..