Pada jarak ini aku tinggalkan bait demi bait kata yang tak pernah terucap
Pada jarak ini ada yang harus terkikis habis tak berbekas
Walau luka yang membekas
Pasti tertinggal
Menunggu untuk pulih
Walau nanti akan tersisa ruang menganga
Pada jarak ini ada yang harus tenggelam dan karam
Bukan aku tapi rasaku
Agar ketika aku kembali aku tidak mencinta lagi
Agar ketika aku kembali aku tidak melukai lagi
Lukakan aku atas rasaku
Atas kata diantara
Agar aku bisa berhenti untuk mencoba pergi
Dan mencinta dengan benar
Selasa, 15 Desember 2015
Rabu, 09 Desember 2015
Hujan di Januari Nanti
Desember, tengadah dalam tanya
Kita punya cerita hingga Januari tiba
Hujan dimana-mana, riuh membasuh tubuh yang kuyub
Dimandikan oleh cintamu
Suatu waktu aku punya cerita, punya cinta
Tapi tak bisa bicara
Hanya wajah memerah
Semakin merah semakin malu
Haruskah dia? Kataku
Jika salju turun di khatuslistiwa
Maka itulah akhir dari kita
Dari cerita aku yang lelah menunggu
Setelah nafas berubah menjadi bait-bait asa
Semakin hari semakin tiada
Kita-kata dalam sapaan yang mungkin tidak mungkin
Ada ragu terpendam di sana
Ada cinta yang membeku hingga membatu
Tak ada rasa, pahit menjelma
Indah tapi sudah
Biarkan saja tertinggal hingga terlupakan
Seperti hujan di Januari nanti
Yang akan hilang bersama Februari
Kita punya cerita hingga Januari tiba
Hujan dimana-mana, riuh membasuh tubuh yang kuyub
Dimandikan oleh cintamu
Suatu waktu aku punya cerita, punya cinta
Tapi tak bisa bicara
Hanya wajah memerah
Semakin merah semakin malu
Haruskah dia? Kataku
Jika salju turun di khatuslistiwa
Maka itulah akhir dari kita
Dari cerita aku yang lelah menunggu
Setelah nafas berubah menjadi bait-bait asa
Semakin hari semakin tiada
Kita-kata dalam sapaan yang mungkin tidak mungkin
Ada ragu terpendam di sana
Ada cinta yang membeku hingga membatu
Tak ada rasa, pahit menjelma
Indah tapi sudah
Biarkan saja tertinggal hingga terlupakan
Seperti hujan di Januari nanti
Yang akan hilang bersama Februari
Jumat, 04 Desember 2015
Konsonan Ketiga
Ada yang harus kutarik mundur dan meghilang
Agar tak ada kata yang semakin dipersalahkan
Agar tak ada rasa yang bersisa terpendam dan bisa saja meledak sejadi-jadinya
Biar saja mencinta walau tak ada artinya
Daripada mencinta dengan luka
Ketika waktu kita berputar lawan arah
Tetap saja suatu saat jarum akan bertemu di angka yang sama
Maka itulah kita
Maka itulah aku
dan aku pun berhenti ketika kamu pergi
dan aku pun mundur ketika kamu mencoba kembali
dan bisa saja aku menghilang karena kamu tidak pernah mencoba menahan
Tidak pernah mencoba meminta
Tidak pernah mencoba bicara
Tidak mencoba untuk memilih
Aku atau konsonan ketiga
Agar tak ada kata yang semakin dipersalahkan
Agar tak ada rasa yang bersisa terpendam dan bisa saja meledak sejadi-jadinya
Biar saja mencinta walau tak ada artinya
Daripada mencinta dengan luka
Ketika waktu kita berputar lawan arah
Tetap saja suatu saat jarum akan bertemu di angka yang sama
Maka itulah kita
Maka itulah aku
dan aku pun berhenti ketika kamu pergi
dan aku pun mundur ketika kamu mencoba kembali
dan bisa saja aku menghilang karena kamu tidak pernah mencoba menahan
Tidak pernah mencoba meminta
Tidak pernah mencoba bicara
Tidak mencoba untuk memilih
Aku atau konsonan ketiga
Jumat, 27 November 2015
Adalah Aku
Adalah aku,
yang tak lelah menggoreskan tinta hitam di kertas buram
yang sering lupa atas pahit secangkir kopi pekat
yang punya luka berbalut pelangi
Adalah aku,
yang selalu mencinta atas cinta kamu yang tiada
yang belum saja pergi walau kamu sudah berlari
yang belum bisa berkata selesai pada cerita yang belum usai
Adalah aku,
wanita itu, dibelakangmu, yang kini berjalan mundur tanpa berbalik arah
Menatapmu hingga menjauh dan menghilang
yang tak lelah menggoreskan tinta hitam di kertas buram
yang sering lupa atas pahit secangkir kopi pekat
yang punya luka berbalut pelangi
Adalah aku,
yang selalu mencinta atas cinta kamu yang tiada
yang belum saja pergi walau kamu sudah berlari
yang belum bisa berkata selesai pada cerita yang belum usai
Adalah aku,
wanita itu, dibelakangmu, yang kini berjalan mundur tanpa berbalik arah
Menatapmu hingga menjauh dan menghilang
Selasa, 24 November 2015
Ada yang Harus Hilang
Ada senja di pelupuk matamu
Aku tak bisa menggenggamnya
Ada rindu yang menggebu
Aku hanya bisa merasa tanpa ada kata jumpa
Wajah kelambu bukan nyanyian merdu
Aku ingin bertemu, kataku
Aku merindu
Sangat hingga pilu
Kini hujan hanya bergumpal pada satu kota di dalam pusara kata
Aku cinta
Suaranya bergema dalam dada
Bisu hingga terbata bersuara bising ditelinga
Tapi yang terdengar hanya hening tanpa jeda
Detik ini....
Pelangi meleleh di tengah laut yang terbelah oleh pusara
Badai telah pulang
Laut kembali tenang
Ada yang harus hilang
Entah aku atau rasaku
Agar kita tidak harus mempersalahkan atas rasa yang aku punya
Agar kamu bisa mencerna cintanya seperti biasa tanpa ada angka tiga
Agar aku terbiasa menerima kata luka dalam mencinta
Aku tak bisa menggenggamnya
Ada rindu yang menggebu
Aku hanya bisa merasa tanpa ada kata jumpa
Wajah kelambu bukan nyanyian merdu
Aku ingin bertemu, kataku
Aku merindu
Sangat hingga pilu
Kini hujan hanya bergumpal pada satu kota di dalam pusara kata
Aku cinta
Suaranya bergema dalam dada
Bisu hingga terbata bersuara bising ditelinga
Tapi yang terdengar hanya hening tanpa jeda
Detik ini....
Pelangi meleleh di tengah laut yang terbelah oleh pusara
Badai telah pulang
Laut kembali tenang
Ada yang harus hilang
Entah aku atau rasaku
Agar kita tidak harus mempersalahkan atas rasa yang aku punya
Agar kamu bisa mencerna cintanya seperti biasa tanpa ada angka tiga
Agar aku terbiasa menerima kata luka dalam mencinta
Senin, 23 November 2015
Rahasia
Entah dia, waktu atau aku yang salah
Karena kini aku kembali hanya bisa meracau, mengeluh tanpa arti
Mungkin kembali aku mencinta sendiri
Dia tak ada
Dia hanya bayang yang ada karena terang
Ketika gelap dia menghilang
Yang tersisa hanyalah..... aku dengan memori tak berarti
Aku tau aku yang salah
Ketika hujan tak kunjung turun di pelupuk mata
Sesak dada kian meronta
Aku tau aku salah
Mencinta dia yang sedang cinta dengan kekasihnya
Maka salahku ku tanggung sendiri
Aku mencinta sendiri
Tersakiti oleh rasa yang dibuat sendiri
Bisa apa jika cinta tidak datang pada orang yang tepat
Jika saja Tuhan berkenan aku yang memilih
Maka aku tidak pernah memilih malam untuk mencinta
Maka aku... memilih untuk tidak pernah hidup dalam ceritanya
Jika aku salah akan cinta
Maafkanlah
Tapi jika aku bisa sekali saja merasa akan cinta itu ada
Maka ijinkan aku mencinta sebatas yang aku bisa
Walau dengan rahasia di dalamnya
Kamis, 19 November 2015
Terkutuklah!
Aku tidak ingin berfikir apa-apa
Sekata pun tidak
Tak ingin membuat spekulasi tentang apapun
Sebesit pun tidak
Sejatuh-jatuhnya
Terkutuknya
Sejijik-apapun
Sesak sakit bercampur hingga hambar
Tidak! Aku tidak akan berfikir tentang manusia-manusia yg kini bertarung dalam benak
Entah jauh dalam batin ada yakin itu semua benar
Tapi tidak! Aku tidak mau tau!
Tidak perlu tau!
Tidak perlu tau dia dengan siapa dan melakukan apa!
Tuhan
Terkutuklah!
Sungguh... Tuhan!
Kutuk lah DIA! jika yang dalam benak adalah benar!
Sekata pun tidak
Tak ingin membuat spekulasi tentang apapun
Sebesit pun tidak
Sejatuh-jatuhnya
Terkutuknya
Sejijik-apapun
Sesak sakit bercampur hingga hambar
Tidak! Aku tidak akan berfikir tentang manusia-manusia yg kini bertarung dalam benak
Entah jauh dalam batin ada yakin itu semua benar
Tapi tidak! Aku tidak mau tau!
Tidak perlu tau!
Tidak perlu tau dia dengan siapa dan melakukan apa!
Tuhan
Terkutuklah!
Sungguh... Tuhan!
Kutuk lah DIA! jika yang dalam benak adalah benar!
Sabtu, 14 November 2015
Malam dan Sedetik Lagi
Belum pernah ada matahari menangis, meneteskan pelangi ketika malam
Belum pernah
Karena malam hanya milik bulan
Ini bukan perkara pelangi, bulan ataupun matahari
Ini perkara rasa
Karena rasa bukan perkara bercanda
Ini nyata,
Jika kamu tau
Aku ingin menyerah detik ini
Tapi kita masih terkurung dalam malam yang sama
Tanpa bintang, tanpa bulan
Hanya gelap
Tanpa banyangan
Bayangkan jika kita terpenjara
Aku hanya bilang malam memang gelap
Namun kamu bilang ingin pergi
Jangan bicara jika mau pergi!!!
Karena sejatinya aku tak bisa lihat
Semua gelap
Jika kamu bersuara
Yang tertinggal hanyalah kenangan
Pergi dan bawalah segala persetan itu dari sini
Jangan sisakan aku dengan hal-hal seperti memori
Jika bukan kamu yang pergi maka aku yang berlari
Dengan meninggalkan suara hentakan kaki
Biar saja kamu rasa
Tersentak oleh kata selamat tinggal yang keluar bukan atas ucapan
Biar saja kamu rasa
Tapi tetap saja aku yang tak kuasa
Bisakah aku berlari?
Siapa tau sedetik lagi pagi hari
Belum pernah
Karena malam hanya milik bulan
Ini bukan perkara pelangi, bulan ataupun matahari
Ini perkara rasa
Karena rasa bukan perkara bercanda
Ini nyata,
Jika kamu tau
Aku ingin menyerah detik ini
Tapi kita masih terkurung dalam malam yang sama
Tanpa bintang, tanpa bulan
Hanya gelap
Tanpa banyangan
Bayangkan jika kita terpenjara
Aku hanya bilang malam memang gelap
Namun kamu bilang ingin pergi
Jangan bicara jika mau pergi!!!
Karena sejatinya aku tak bisa lihat
Semua gelap
Jika kamu bersuara
Yang tertinggal hanyalah kenangan
Pergi dan bawalah segala persetan itu dari sini
Jangan sisakan aku dengan hal-hal seperti memori
Jika bukan kamu yang pergi maka aku yang berlari
Dengan meninggalkan suara hentakan kaki
Biar saja kamu rasa
Tersentak oleh kata selamat tinggal yang keluar bukan atas ucapan
Biar saja kamu rasa
Tapi tetap saja aku yang tak kuasa
Bisakah aku berlari?
Siapa tau sedetik lagi pagi hari
Rabu, 11 November 2015
Episode
Ada cerita yang patah pada setiap langkah ketika kau mendekat
Habis napas untuk setiap aksara yang tak pernah dibahas
Bersambung namun bias, berlanjut ketika cerita harus diakhiri
Bisa saja aku padam
Hanya karena aku ingin
Bisa saja aku hilang
Hanya karena aku mau
Tapi bisa apa ketika kita masih terjebak di ruangan yang sama?
Cukupi saja seperti ini
Biarkan menggantung tanpa jeda
Tercekik hingga mati seluruhnya
Jika mungkin itu juga
Maaf,
Aku...
Belum:
Bisa mengakhiri setiap episode yang aku buat sendiri
Hanya menunggu cerita yang berakhir pada dirimu
Entah indah entah hancur
Bagiku atau bagi-dia
Habis napas untuk setiap aksara yang tak pernah dibahas
Bersambung namun bias, berlanjut ketika cerita harus diakhiri
Bisa saja aku padam
Hanya karena aku ingin
Bisa saja aku hilang
Hanya karena aku mau
Tapi bisa apa ketika kita masih terjebak di ruangan yang sama?
Cukupi saja seperti ini
Biarkan menggantung tanpa jeda
Tercekik hingga mati seluruhnya
Jika mungkin itu juga
Maaf,
Aku...
Belum:
Bisa mengakhiri setiap episode yang aku buat sendiri
Hanya menunggu cerita yang berakhir pada dirimu
Entah indah entah hancur
Bagiku atau bagi-dia
Minggu, 01 November 2015
Belum Sempat
Belum pernah aku punya cinta yang ku goreskan seluruhnya di langit jingga
Hingga habis tinta, hancur pena
Belum pernah aku punya rindu yang selalu padam dalam senyummu
Dan aku belum punya cukup kata yang sempurna tuk bicara
Sebisanya hanya tertuang lewat bait prosa
Belum juga habis aku berlari
Namun kamu pergi
Belum juga habis aku bicara
Kamu hanya tertawa
Belum juga habis aku mencintai
Namun kamu anggap ini lelucon semata
Kita terbingkai dalam paradoks yang dianggap benar hanya pada sisiku
Dipersalahkan oleh kata: merampas
Dikutuklah aku dalam sumpah-serapah jika hal itu nyata
Bertahun-tahun bukan perkara mudah mungkin baginya
Namun juga bukan perkara mudah bagiku
Untuk kembali melepas rasa yang belum sepenuhnya layu
Mencabut ketika seharusnya hidup
Belum pernah aku bicara sejujurnya
Hingga habis suara, namun masih terbata oleh nada
Hebatnya aku bisa menjerit sejadi-jadinya
Dalam tanya yang entah apa
Dalam bisu yang semakin kelu
Pada bait "aku ini apa dalam hidupmu"
Begitu sulitkah hanya untuk bicara, aku cinta
Tertuang panjang malang melintang
Begitu sulitkah hanya untuk bicara, aku cinta
Belum sempat terjadi namun kini cinta kupaksa hilang
Hingga habis tinta, hancur pena
Belum pernah aku punya rindu yang selalu padam dalam senyummu
Dan aku belum punya cukup kata yang sempurna tuk bicara
Sebisanya hanya tertuang lewat bait prosa
Belum juga habis aku berlari
Namun kamu pergi
Belum juga habis aku bicara
Kamu hanya tertawa
Belum juga habis aku mencintai
Namun kamu anggap ini lelucon semata
Dipersalahkan oleh kata: merampas
Dikutuklah aku dalam sumpah-serapah jika hal itu nyata
Bertahun-tahun bukan perkara mudah mungkin baginya
Namun juga bukan perkara mudah bagiku
Untuk kembali melepas rasa yang belum sepenuhnya layu
Mencabut ketika seharusnya hidup
Belum pernah aku bicara sejujurnya
Hingga habis suara, namun masih terbata oleh nada
Hebatnya aku bisa menjerit sejadi-jadinya
Dalam tanya yang entah apa
Dalam bisu yang semakin kelu
Pada bait "aku ini apa dalam hidupmu"
Begitu sulitkah hanya untuk bicara, aku cinta
Tertuang panjang malang melintang
Begitu sulitkah hanya untuk bicara, aku cinta
Belum sempat terjadi namun kini cinta kupaksa hilang
Sabtu, 31 Oktober 2015
Ketika Cinta Jatuh
Bisa apa
Ketika cinta jatuh
Tertanam dan mulai tumbuh
Biarkan dia berkembang hingga indah warnanya
Pada akhirnya ia layu dan menghitam
Entah dimiliki atau terabaikan
Biarkan
Ketika cinta jatuh
Tertanam dan mulai tumbuh
Biarkan dia berkembang hingga indah warnanya
Pada akhirnya ia layu dan menghitam
Entah dimiliki atau terabaikan
Biarkan
Selasa, 27 Oktober 2015
Biar
Biar api tetaplah api, tak mungkin menjadi embun
Biar hitam tetaplah hitam, tak mungkin disebut putih
Biar waktu tetaplah waktu, tak mungkin kembali walau satu
Aku, pagi dan senja seakan berdusta
Mencerna setiap pola tanpa jeda
Biar meringis, biar tersengal, biar meratap, biar merintih
Biar
Biar saja aku luka
Biarlah
Aku tak apa
Biar hitam tetaplah hitam, tak mungkin disebut putih
Biar waktu tetaplah waktu, tak mungkin kembali walau satu
Aku, pagi dan senja seakan berdusta
Mencerna setiap pola tanpa jeda
Biar meringis, biar tersengal, biar meratap, biar merintih
Biar
Biar saja aku luka
Biarlah
Aku tak apa
Minggu, 25 Oktober 2015
Jika Hitam Mencintai Putih, Lalu Bagaimana dengan Abu?
Ada air mata yang tersimpan rapih dalam aksara
Terbalut tak bersisa, bungkam dalam cerita
Parau jika terdengar
Malu untuk terucap
Termasuk pengakuan dibelakangnya, hilang bersama nyata
Hidup dalam mimpi
Aku ada disaat dia terlupakan,
Dan mudah saja jika aku dilupakan karena dia yang sejatinya ada
Jika hitam mencintai putih, lalu bagaimana dengan abu?
Jika kamu mencintai dia, lalu untuk apa ada aku?
Terbalut tak bersisa, bungkam dalam cerita
Parau jika terdengar
Malu untuk terucap
Termasuk pengakuan dibelakangnya, hilang bersama nyata
Hidup dalam mimpi
Aku ada disaat dia terlupakan,
Dan mudah saja jika aku dilupakan karena dia yang sejatinya ada
Jika hitam mencintai putih, lalu bagaimana dengan abu?
Jika kamu mencintai dia, lalu untuk apa ada aku?
Sabtu, 17 Oktober 2015
Tiga, 17-10-15
Jika makna dalam merebut adalah adil
Maaf saja, aku ingin sekali melakukan itu atas kamu
Jumat, 16 Oktober 2015
Dua, 16-10-15
Kalau saja waktu dapat berputar mundur,
Aku akan berlari kepadamu jauh lebih cepat sebelum dia dan kamu dipertemukan
Aku akan berlari kepadamu jauh lebih cepat sebelum dia dan kamu dipertemukan
Kamis, 15 Oktober 2015
Hidup
Hidup ini bukan tentang siapa mengalahkan siapa
Tapi tentang kamu yang telah menjatuhkan egomu untuk orang lain
Bukan tentang siapa menolong siapa
Tapi tentang kamu yang pandai berterimakasih atas pertolongan orang lain
Hidup ini tidak hanya sebatas kamu, tapi atas dasar dunia
Berjalanlah tanpa menginjak, Berdirilah tanpa menjatuhkan
Tapi tentang kamu yang telah menjatuhkan egomu untuk orang lain
Bukan tentang siapa menolong siapa
Tapi tentang kamu yang pandai berterimakasih atas pertolongan orang lain
Hidup ini tidak hanya sebatas kamu, tapi atas dasar dunia
Berjalanlah tanpa menginjak, Berdirilah tanpa menjatuhkan
Sabtu, 10 Oktober 2015
Satu, 10-10-15
Kalau luka masih punya cara untuk menyakiti, sama hal nya dengan aku yang masih punya cara untuk menerima
Bahkan bukan hanya sekedar bicara, kini aku percaya Tuhan punya cara
Sebab kita ada bukan karena persimpangan waktu semata, lebih dari itu
Entah untuk dibersamakan di suatu masa
Atau untuk memberi kita tau akan suatu hal, suatu pilihan
Berjuang atau melepaskan
Bahkan bukan hanya sekedar bicara, kini aku percaya Tuhan punya cara
Sebab kita ada bukan karena persimpangan waktu semata, lebih dari itu
Entah untuk dibersamakan di suatu masa
Atau untuk memberi kita tau akan suatu hal, suatu pilihan
Berjuang atau melepaskan
Kamis, 08 Oktober 2015
Aku Memulai Ragu
Indah Tuhan punya cara tuk dekatkan kita
Kita yang hanya dekat sebatas jarak dan waktu
Namun jauh atas rasa
Jauh atas apa yang aku mau
Aku yakin sepenuhnya atas rasa
Tapi kamu tak punya cara bicara
Kamu ada wanita
Aku ada cinta
Aku maju, kamu tidak bisa
Tak akan bisa terlepas darinya
Waktu memang curang
Permainkan kita dalam tanya
Permainkan aku atas kamu, yang ada hanya sebatas siang
Malam menghilang
Yang ada hanya sebatas kata teman, belum lebih yang bahkan tidak akan pernah
Dan kini aku harus memulai ragu
Tuk lepaskan aku dalam tanya
Dalam rasa yang tak akan nyata
Kita yang hanya dekat sebatas jarak dan waktu
Namun jauh atas rasa
Jauh atas apa yang aku mau
Aku yakin sepenuhnya atas rasa
Tapi kamu tak punya cara bicara
Kamu ada wanita
Aku ada cinta
Aku maju, kamu tidak bisa
Tak akan bisa terlepas darinya
Waktu memang curang
Permainkan kita dalam tanya
Permainkan aku atas kamu, yang ada hanya sebatas siang
Malam menghilang
Yang ada hanya sebatas kata teman, belum lebih yang bahkan tidak akan pernah
Dan kini aku harus memulai ragu
Tuk lepaskan aku dalam tanya
Dalam rasa yang tak akan nyata
Kamis, 01 Oktober 2015
Sewajarnya
Apa yang salah dengan ini
Begitu ingin tapi tidak memaksakan
Begitu saja
Sewajarnya
Dan mencinta dengan caranya
Begitu ingin tapi tidak memaksakan
Begitu saja
Sewajarnya
Dan mencinta dengan caranya
Sabtu, 26 September 2015
Maaf Saja
Wajah senja berwarna jingga
Tak mungkin ia biru
Sakit pilu luka menganga
Kembali merindu hanya sebatas aku
Dia berbahagia dengan wanitanya
Ingin segenap ku hancurkan porak poranda
Namun aku masih membalut luka
Belum kering sepenuhnya
Atas apa yang terjadi kemarin
Bukan maksud mencari, benar saja Tuhan ciptakan dia
Maaf saja, aku suka, aku cinta, tapi luka ini menganga
Ah ingin kusudahi saja
Tapi belum bisa
Aku masih terjebak dalam satu masa
Yang mungkin saja tidak mungkin
Maaf saja
Jika aku mendoakan kamu yg tidak-tidak
Maaf saja
Karena aku masih punya rasa yang aku pelihara
Tak mungkin ia biru
Sakit pilu luka menganga
Kembali merindu hanya sebatas aku
Dia berbahagia dengan wanitanya
Ingin segenap ku hancurkan porak poranda
Namun aku masih membalut luka
Belum kering sepenuhnya
Atas apa yang terjadi kemarin
Bukan maksud mencari, benar saja Tuhan ciptakan dia
Maaf saja, aku suka, aku cinta, tapi luka ini menganga
Ah ingin kusudahi saja
Tapi belum bisa
Aku masih terjebak dalam satu masa
Yang mungkin saja tidak mungkin
Maaf saja
Jika aku mendoakan kamu yg tidak-tidak
Maaf saja
Karena aku masih punya rasa yang aku pelihara
Rabu, 23 September 2015
Sakit
Doakan saja dia bahagia dengan wanitanya
Kamu tak perlu menjadi penghancur diantara mereka
Menjauhlah
Perlahan
Setidaknya hal itu akan membuka sedikit ruang di hatimu
Bersabarlah
Relakanlah
Lepaskanlah
Walaupun sulit
Sakit.....
Begitulah mencintai, tanpa dicintai
Kamu tak perlu menjadi penghancur diantara mereka
Menjauhlah
Perlahan
Setidaknya hal itu akan membuka sedikit ruang di hatimu
Bersabarlah
Relakanlah
Lepaskanlah
Walaupun sulit
Sakit.....
Begitulah mencintai, tanpa dicintai
Selasa, 22 September 2015
Satu dalam Doa
Tuan mana yang memiliki rasa terpenjara
Semua bungkam namun bergetar ingin terucapkan
Mata hati bicara lirih
Aku ingin dia katanya
Satu-persatu cinta menyeruak
Tak terbendung sayang semua meluap sejadi-jadinya
Wajah malu tertutup rindu
Aku ingin kamu kataku
Apa yang salah dari rasa, jika saja tulus adanya
Apa yang salah dari aku, jika aku yang datang terlambat dan dia ada dari awal
Maaf jika aku meminta pilihan, bahwa sejatinya aku ingin kamu
Tapi jika saja kamu mampu memilih
Aku pun takut
Jika bukan dia yang tersingkir
Maka aku diam sediam tanpa suara
Aku mau kamu, hanya bisa menjerit sekerasnya dalam bisu
Maaf jika aku datang
Bukan memintamu untuk mendua
Tapi aku mau kamu, itu kataku
Aku ingin kita menjadi satu dalam doa
Tanpa dia
Itu saja
Semua bungkam namun bergetar ingin terucapkan
Mata hati bicara lirih
Aku ingin dia katanya
Satu-persatu cinta menyeruak
Tak terbendung sayang semua meluap sejadi-jadinya
Wajah malu tertutup rindu
Aku ingin kamu kataku
Apa yang salah dari rasa, jika saja tulus adanya
Apa yang salah dari aku, jika aku yang datang terlambat dan dia ada dari awal
Maaf jika aku meminta pilihan, bahwa sejatinya aku ingin kamu
Tapi jika saja kamu mampu memilih
Aku pun takut
Jika bukan dia yang tersingkir
Maka aku diam sediam tanpa suara
Aku mau kamu, hanya bisa menjerit sekerasnya dalam bisu
Maaf jika aku datang
Bukan memintamu untuk mendua
Tapi aku mau kamu, itu kataku
Aku ingin kita menjadi satu dalam doa
Tanpa dia
Itu saja
Senin, 21 September 2015
Maaf Tuhan, tapi Semua Ini Aku yang Rasa
Belum habis kata ketika aku bicara bahwa aku suka
Tapi nyatanya dia punya wanita
Aku kelu
Bisu
Bukan maksud mencintai seseorang yang memiliki kekasih
Tapi aku bisa apa?
Cinta dia itu miliknya, cinta aku tertuju padanya
Mudah jika saja dia sendiri
Sulit ternyata dia tidak.
Maaf aku cemburu, Maaf aku tak suka
Aku memilikimu dalam duniaku
Ketika kamu bersamaku, aku percaya cinta ada yang atur
Jika Tuhan mau kamu denganku dia bisa apa?
Tapi jika Tuhan mau kamu dengannya? Yaaa, mungin aku bisa gila
Maaf Tuhan, tapi cinta ini aku yang rasa
Minggu, 20 September 2015
Aku Tau Kamu Tau tapi Kamu Diam
Semula aku tak berharap lebih dari pada ini
Tak apa jika kita sebatas teman
Tak apa jika hanya aku yang menyimpan rasa
Namun semakin lama aku muak
Sakit, bukan sedikit tapi banyak
Bukan maksud memendam rasa
Tapi jika aku bicara apakah semua berbeda?
Jika aku bicara apakah yang aku mau menjadi nyata?
Jika aku memutuskan untuk pergi, luka mana lagi yang harus aku tutupi
Jika aku memutuskan untuk tetap diam, luka mana lagi yang harus hadapi
Aku tau kamu tau tanpa aku bilang aku cinta kamu
Aku tau kamu tau apa yang aku mau
Aku tau kamu tau apa yang aku rasakan
Jangan bohong, kamu pasti tau
Aku yakin itu
Tanpa aku bicara pun kamu seharusnya tau
Tapi kamu hanya pura-pura agar semuanya terlihat lebih mudah
Agar kamu bisa tetap bersama dia
Dan aku hanya menjadi tempat berteduh dikala badai
Hanya menjadi bayangan yang hilang bersama siang
Hanya menjadi aku yang entah apa artinya itu
Aku tau kamu tau tapi kamu diam
Karena aku hanya....
Hanya entah apa itu namanya
Tak apa jika kita sebatas teman
Tak apa jika hanya aku yang menyimpan rasa
Namun semakin lama aku muak
Sakit, bukan sedikit tapi banyak
Bukan maksud memendam rasa
Tapi jika aku bicara apakah semua berbeda?
Jika aku bicara apakah yang aku mau menjadi nyata?
Jika aku memutuskan untuk pergi, luka mana lagi yang harus aku tutupi
Jika aku memutuskan untuk tetap diam, luka mana lagi yang harus hadapi
Aku tau kamu tau tanpa aku bilang aku cinta kamu
Aku tau kamu tau apa yang aku mau
Aku tau kamu tau apa yang aku rasakan
Jangan bohong, kamu pasti tau
Aku yakin itu
Tanpa aku bicara pun kamu seharusnya tau
Tapi kamu hanya pura-pura agar semuanya terlihat lebih mudah
Agar kamu bisa tetap bersama dia
Dan aku hanya menjadi tempat berteduh dikala badai
Hanya menjadi bayangan yang hilang bersama siang
Hanya menjadi aku yang entah apa artinya itu
Aku tau kamu tau tapi kamu diam
Karena aku hanya....
Hanya entah apa itu namanya
Sabtu, 19 September 2015
Rumit
Waktu yang sederhana, menunggu yang rumit
Cinta itu sederhana, mengungkapkannya yang rumit
Kamu yang sederhana, aku yang diperumit
Bicara memang sederhana, kejujuran yang rumit.
Aku takut, jika terungkap semakin rumit.
Cinta itu sederhana, mengungkapkannya yang rumit
Kamu yang sederhana, aku yang diperumit
Bicara memang sederhana, kejujuran yang rumit.
Aku takut, jika terungkap semakin rumit.
Jumat, 18 September 2015
Bandung Diantaranya
Entah apa yang membuat aku jatuh kepadanya
Mampu membuat beberapa kata tak berupa
Hanya saja, kota ini ada diantaranya
Membuat cinta tak dapat bicara
Mampu membuat beberapa kata tak berupa
Hanya saja, kota ini ada diantaranya
Membuat cinta tak dapat bicara
Sabtu, 25 Juli 2015
Merindu, Aku Lupa Kamu Jauh
Merindu itu seperti memilin waktu tanpa temu
Dengan jarak yang entah sejauh apa
Kalau aku punya kesempatan untuk kita jumpa
Seketika aku akan menuju kesana
Bertemu, Memelukmu, Memandangi wajahmu, hingga membuat rindu
lenyap dalam genggaman
Malam ini aku berjumpa rindu, mereka diam
Aku lupa, Kamu jauh
Bukan jarak
Tapi hati
Arah kita berbeda
Aku menujumu
Dan kamu kepadanya
Minggu, 12 Juli 2015
Satu Kata Saja
Mungkin saja kita akan bertemu pada satu waktu yang berbeda
Pada waktu yang entah kapan saat itu tiba
Ketika kita sama-sama menyadari kita pernah mengenal di hari yang lain
Kita pernah dekat untuk alasan yang entah apa
Mungkin sama
Dan pada saat itu,
Aku mungkin tidak lupa akan suatu hal
Satu hal yang bisa membuatku mengenalmu dengan baik hingga saat ini
Mengingat semuanya, setiap bagian yang mungkin saja tidak penting
Tapi entah, aku tidak bisa merasuk dalam memorimu
Aku bahkan tidak pernah tau apakah nanti pada saat itu kamu masih mengingat aku dalam rupa yang tentu saja berbeda
Mengingat aku dengan segala yang pernah aku lakukan
Entahlah...
Saat ini aku hanya menerka
Hanya membayangkan
Kalau suatu hari nanti, pada saatnya
Kita bertemu
Aku tidak berharap hanya ucapan sederhanya yang akan keluar dari mulutmu untuk sekedar bertanya kabar
Tapi aku berharap lebih dari itu,
Kata rindu.
Pada waktu yang entah kapan saat itu tiba
Ketika kita sama-sama menyadari kita pernah mengenal di hari yang lain
Kita pernah dekat untuk alasan yang entah apa
Mungkin sama
Dan pada saat itu,
Aku mungkin tidak lupa akan suatu hal
Satu hal yang bisa membuatku mengenalmu dengan baik hingga saat ini
Mengingat semuanya, setiap bagian yang mungkin saja tidak penting
Tapi entah, aku tidak bisa merasuk dalam memorimu
Aku bahkan tidak pernah tau apakah nanti pada saat itu kamu masih mengingat aku dalam rupa yang tentu saja berbeda
Mengingat aku dengan segala yang pernah aku lakukan
Entahlah...
Saat ini aku hanya menerka
Hanya membayangkan
Kalau suatu hari nanti, pada saatnya
Kita bertemu
Aku tidak berharap hanya ucapan sederhanya yang akan keluar dari mulutmu untuk sekedar bertanya kabar
Tapi aku berharap lebih dari itu,
Kata rindu.
Rabu, 24 Juni 2015
Aku Suka
Aku suka
Hidupnya unik
Aku tertarik
Dia punya sejuta misteri
Aku iri, dengan wanita yang berarti baginya
Bagiku dia hanya dua sisi
Hitam dan putih
Dia berduri
Namun dia rapuh, aku tau
Aku suka cara dia berfikir
Aku suka saat dia bicara
Aku suka cara dia menghadapi dunia
Aku suka saat dia tertawa
Aku suka bagaimana dia memandang
Aku suka saat dia diam
Aku suka cara dia menutup lukanya
Aku suka saat dia bercerita
Aku suka cara dia marah
Aku suka ketika dia tidur
Aku suka saat dia melakukan hal-hal yang tak terduga
Dia jauh diluar dugaanku
Aku suka...
Dan aku tau
Aku bukan siapa-siapa
Hidupnya unik
Aku tertarik
Dia punya sejuta misteri
Aku iri, dengan wanita yang berarti baginya
Bagiku dia hanya dua sisi
Hitam dan putih
Dia berduri
Namun dia rapuh, aku tau
Aku suka cara dia berfikir
Aku suka saat dia bicara
Aku suka cara dia menghadapi dunia
Aku suka saat dia tertawa
Aku suka bagaimana dia memandang
Aku suka saat dia diam
Aku suka cara dia menutup lukanya
Aku suka saat dia bercerita
Aku suka cara dia marah
Aku suka ketika dia tidur
Aku suka saat dia melakukan hal-hal yang tak terduga
Dia jauh diluar dugaanku
Aku suka...
Dan aku tau
Aku bukan siapa-siapa
Jumat, 19 Juni 2015
Diam, Diam dan Diam
Ada kalanya ketika kamu mencintai seseorang diam-diam
Tanpa bicara
Takut berkata
Takut jika saja cintamu itu tanpa balas
Takut jika dia tidak pernah menganggapmu lebih
Setiap saat kamu memberi, memberi, memberi dan terus memberi
Bahagia rasanya ketika dia memerlukan kita
Bahagia karena kita dilihat olehnya
Walaupun hanya sebatas itu saja
Saat perasaanmu tak terbendung dan meluap
Apa yang bisa kamu lakukan?
Adakah?
Tidak ada, hanya diam, diam dan diam
Tersenyum dan tak tau harus apa
Kita yang hanya sebatas itu saja
Dia yang tak pernah bisa jadi milikmu
Dia dengan wanita yang dicintainya
Sedangkan kamu? Hanya seseorang yang tak tau dianggap apa olehnya
Dia datang, pergi sesukanya
Dia berarti di hidupmu, kamu senang, kamu bahagia
Tapi kamu? Adakah dia pernah mempertimbangkan keberadaanmu dalam hidupnya?
Sakit, Iya! Memang!
Karena itulah cinta
Yang entah kapan bisa terungkap
Yang entah kapan bisa terbalas
Karena memang aku hanya bisa diam
Tak pernah memiliki keberanian untuk bicara
Hanya ku tunjukan dari sikapku
Jika itu saja tidak cukup
Aku tak bisa berbuat banyak
Hanya bisa mencintai dia, terutama ketika dia membutuhkanku
Itu saja.
Tanpa bicara
Takut berkata
Takut jika saja cintamu itu tanpa balas
Takut jika dia tidak pernah menganggapmu lebih
Setiap saat kamu memberi, memberi, memberi dan terus memberi
Bahagia rasanya ketika dia memerlukan kita
Bahagia karena kita dilihat olehnya
Walaupun hanya sebatas itu saja
Saat perasaanmu tak terbendung dan meluap
Apa yang bisa kamu lakukan?
Adakah?
Tidak ada, hanya diam, diam dan diam
Tersenyum dan tak tau harus apa
Kita yang hanya sebatas itu saja
Dia yang tak pernah bisa jadi milikmu
Dia dengan wanita yang dicintainya
Sedangkan kamu? Hanya seseorang yang tak tau dianggap apa olehnya
Dia datang, pergi sesukanya
Dia berarti di hidupmu, kamu senang, kamu bahagia
Tapi kamu? Adakah dia pernah mempertimbangkan keberadaanmu dalam hidupnya?
Sakit, Iya! Memang!
Karena itulah cinta
Yang entah kapan bisa terungkap
Yang entah kapan bisa terbalas
Karena memang aku hanya bisa diam
Tak pernah memiliki keberanian untuk bicara
Hanya ku tunjukan dari sikapku
Jika itu saja tidak cukup
Aku tak bisa berbuat banyak
Hanya bisa mencintai dia, terutama ketika dia membutuhkanku
Itu saja.
Selasa, 16 Juni 2015
Habis
Habis kayu dimakan api
Habis rinduku dibakar cemburu
Senyum palsu yang bersisa
Cintanya entah kemana
Habis rinduku dibakar cemburu
Senyum palsu yang bersisa
Cintanya entah kemana
Kamis, 11 Juni 2015
Senin, 08 Juni 2015
Terkenang
Karena cinta selalu membuat kita melihat dia hanya pada sisi terbaiknya
Sepenuhnya....
Terkenang
Sepenuhnya....
Terkenang
Minggu, 07 Juni 2015
Kamis, 04 Juni 2015
Sakit Sedikit
Aku beku malam ini
Aku kelu
Ada satu juta tanya di benakku
Melahap habis isi kepalaku
Bias tak terlihat
Sesak jika teringat
Apa aku harus bicara?
Tidak sepertinya
Biarkan aku pura-pura bisu
Tapi aku akan berteriak sehabisnya....
Sebatas hatiku
Tak terdengar
Dan terabaikan
Sakit sedikit
Karena aku bukan siapa-siapa
Sakit banyak
Karena kamu berarti lebih
Aku kelu
Ada satu juta tanya di benakku
Melahap habis isi kepalaku
Bias tak terlihat
Sesak jika teringat
Apa aku harus bicara?
Tidak sepertinya
Biarkan aku pura-pura bisu
Tapi aku akan berteriak sehabisnya....
Sebatas hatiku
Tak terdengar
Dan terabaikan
Sakit sedikit
Karena aku bukan siapa-siapa
Sakit banyak
Karena kamu berarti lebih
Rabu, 20 Mei 2015
Terang Sudah Jatuh
Bisa saja aku pergi saat ini
Sebelum terang jatuh
Mungkin saja di laut masih gelap
Tapi jingga telah tergurat pada ujung langit
Aku terlambat
Siang menjelang
Cinta bukan kepalang
Terlanjur
Biarkan saja hancur
Jika lelaki itu orangnya
Maka dia akan membuat yang hancur menjadi bermakna
Namun jika tidak
Biarkanlah
Hancur dan terabaikan
Seperti biasanya
Dan begitu saja
Sebelum terang jatuh
Mungkin saja di laut masih gelap
Tapi jingga telah tergurat pada ujung langit
Aku terlambat
Siang menjelang
Cinta bukan kepalang
Terlanjur
Biarkan saja hancur
Jika lelaki itu orangnya
Maka dia akan membuat yang hancur menjadi bermakna
Namun jika tidak
Biarkanlah
Hancur dan terabaikan
Seperti biasanya
Dan begitu saja
Selasa, 19 Mei 2015
Tentang Waktu
Entah waktu mana yg akan bicara
Ketika ia berkata teruskan atau berhenti
Ketika ia berkata ungkapkan atau cukup bungkam
Bertahan ataukah lupakan
Dan aku tak pernah bisa memilih
Mungkin seterusnya akan terjebak pada diantara
Pada waktu yang lain
Waktunya. Waktu miliknya. Yang bukan untukku.
Ketika ia berkata teruskan atau berhenti
Ketika ia berkata ungkapkan atau cukup bungkam
Bertahan ataukah lupakan
Dan aku tak pernah bisa memilih
Mungkin seterusnya akan terjebak pada diantara
Pada waktu yang lain
Waktunya. Waktu miliknya. Yang bukan untukku.
Kamis, 14 Mei 2015
Kamuku
Selayaknya
Waktu jauh terasa lebih singkat ketika kamu, waktu dan aku dibersamakan,
Hanya sedikit jarak terbentang
Memperhatikan apa yang kamu lakukan
Mengingat apa yang kamu suka dan tidak
Bagian yang aku suka,
Menatap.... ketika kamu sibuk dengan pikiranmu, sibuk dengan apa yang ada di kepalamu
Tapi lagi-lagi aku yang melepas rinduku
Sendirian
Kamuku
Kamu... kapan menjadi milikku?
Waktu jauh terasa lebih singkat ketika kamu, waktu dan aku dibersamakan,
Hanya sedikit jarak terbentang
Memperhatikan apa yang kamu lakukan
Mengingat apa yang kamu suka dan tidak
Bagian yang aku suka,
Menatap.... ketika kamu sibuk dengan pikiranmu, sibuk dengan apa yang ada di kepalamu
Tapi lagi-lagi aku yang melepas rinduku
Sendirian
Kamuku
Kamu... kapan menjadi milikku?
Kamis, 07 Mei 2015
Jangan Lagi
Maaf Tuhan
Aku jatuh lagi
Di cinta yang mungkin bukan semestinya
Pada cinta yang mungkin saja bukan saatnya
Pada seseorang yang... entah apakah dia juga merasakannya
Tuhan
Jangan jatuhkan aku pada cinta yang salah
Aku jatuh lagi
Di cinta yang mungkin bukan semestinya
Pada cinta yang mungkin saja bukan saatnya
Pada seseorang yang... entah apakah dia juga merasakannya
Tuhan
Jangan jatuhkan aku pada cinta yang salah
Jumat, 01 Mei 2015
Sungguh Aku Benci Memilih
Aku manusia yang terlalu serakah
Mengharapkan semua berjalan dengan sempurna
Tanpa ada yg direlakan, tanpa ada yg diutamakan
Sungguh benci untuk memilih
Karena aku benci untuk bertahan pada pilihan yg salah
Cukup.
Aku punya impian
Dan keduanya ada dalam barisan yang aku impikan
Keduanya adalah prioritas dalam waktu yang sama
Tapi aku ingin mewujudkan keduanya
Andai tak ada kalimat "HIDUP INI ADALAH PILIHAN"
Aku harap itu nyata.
Mengharapkan semua berjalan dengan sempurna
Tanpa ada yg direlakan, tanpa ada yg diutamakan
Sungguh benci untuk memilih
Karena aku benci untuk bertahan pada pilihan yg salah
Cukup.
Aku punya impian
Dan keduanya ada dalam barisan yang aku impikan
Keduanya adalah prioritas dalam waktu yang sama
Tapi aku ingin mewujudkan keduanya
Andai tak ada kalimat "HIDUP INI ADALAH PILIHAN"
Aku harap itu nyata.
Kamis, 30 April 2015
Buka Mata
Ketika cinta itu benar-benar buta
Sungguh aku terbutakan olehnya
Bahwa cinta tak pernah berfikir untuk berlari, namun tetap diam. Berdiri tegak.
Hingga cinta itu berubah menjadi semu
Entah ada atau ditiadakan
Di suatu saat, pada waktunya
Ketika kita mau membuka mata
Sungguh aku terbutakan olehnya
Bahwa cinta tak pernah berfikir untuk berlari, namun tetap diam. Berdiri tegak.
Hingga cinta itu berubah menjadi semu
Entah ada atau ditiadakan
Di suatu saat, pada waktunya
Ketika kita mau membuka mata
Jumat, 03 April 2015
Ada Saatnya
Satu lagi, nilai kehidupan
Ada dia yang tak pernah menceritakan hidupnya
Hanya disimpan rapat-rapat
Agar lukanya tak terkoyak
Ada saatnya, katanya.
Ada dia yang tak pernah menceritakan hidupnya
Hanya disimpan rapat-rapat
Agar lukanya tak terkoyak
Ada saatnya, katanya.
Minggu, 22 Maret 2015
Setidaknya
Terimakasih Tuhan,
Kini aku bisa memandangnya lebih dekat
Melihat matanya lebih dalam
Walau hanya jatuh cinta dan mengagguminya sendirian,
Setidaknya tanpa jarak yang berarti.
Kini aku bisa memandangnya lebih dekat
Melihat matanya lebih dalam
Walau hanya jatuh cinta dan mengagguminya sendirian,
Setidaknya tanpa jarak yang berarti.
Rabu, 11 Februari 2015
Sarkasme
Ingin dicintai dengan tulus dan menerima diri kita apa adanya
Semua manusia di belahan bumi manapun pasti menginginkan hal semacam itu
Tapi nyatanya?
Kenyataannya jauh berbeda dengan kumpulan fiksi yang ada dalam otak kita
Wajar saja jika merasa sakit dan disakiti
Karena kita masih dalam kondisi hidup
Masih bisa merasakan
Susah senang rela diterjang
Demi setumpuk hal yang kita mau
Tapi sayangnya kini aku kebas
Mati rasa
Tak terlalu ingin dengan hal yang spesifik merujuk kepada kesenangan
Karena lelah
Habis dalam jutaan harap
Maka bagiku harap itu tidak ada
Imipian itu jauh dibelakang fakta
Dan tak akan pernah berandai, cukup hadapi realita
Semua manusia di belahan bumi manapun pasti menginginkan hal semacam itu
Tapi nyatanya?
Kenyataannya jauh berbeda dengan kumpulan fiksi yang ada dalam otak kita
Wajar saja jika merasa sakit dan disakiti
Karena kita masih dalam kondisi hidup
Masih bisa merasakan
Susah senang rela diterjang
Demi setumpuk hal yang kita mau
Tapi sayangnya kini aku kebas
Mati rasa
Tak terlalu ingin dengan hal yang spesifik merujuk kepada kesenangan
Karena lelah
Habis dalam jutaan harap
Maka bagiku harap itu tidak ada
Imipian itu jauh dibelakang fakta
Dan tak akan pernah berandai, cukup hadapi realita
Selasa, 03 Februari 2015
Sayap yang Kembali Patah
Jika saja dua hati dapat dikaitkan tanpa ada rasa
Mungkin saja Tuhan tak pernah mengenal apa itu cinta
Jika jelaga tak pernah menghitamkan bejana
Mungkin saja api itu tak akan pernah ada
Sebuah sayap tak akan patah jika tak pernah menerjang badai
Sebuah cinta tak akan pernah hancur jika ia tak pernah jatuh
Dan sebuah rasa tak akan pernah terungkap jika ia tak pernah diucapkan
Namun cinta macam apa yang terasa indah ketika dipendam dan tak pernah diungkapkan?
Demikian sayap itu patah ketika digunakan untuk merangkak bukan untuk terbang
Karna ia tau badai tak hanya ada di langit, tapi terselubung dalam jiwa
Mungkin saja Tuhan tak pernah mengenal apa itu cinta
Jika jelaga tak pernah menghitamkan bejana
Mungkin saja api itu tak akan pernah ada
Sebuah sayap tak akan patah jika tak pernah menerjang badai
Sebuah cinta tak akan pernah hancur jika ia tak pernah jatuh
Dan sebuah rasa tak akan pernah terungkap jika ia tak pernah diucapkan
Namun cinta macam apa yang terasa indah ketika dipendam dan tak pernah diungkapkan?
Demikian sayap itu patah ketika digunakan untuk merangkak bukan untuk terbang
Karna ia tau badai tak hanya ada di langit, tapi terselubung dalam jiwa
Sabtu, 31 Januari 2015
Langganan:
Komentar (Atom)